Biarlah Allah yang Menyeleksi Santri/ Siswa ini

22 Jun 2018 - -

Tahun pelajaran 2018/2019 merupakan tahun dimana anak pertama saya telah lulus SD dan akan melanjutkan ke jenjang sekolah berikutnya, dan setelah melalui pertimbangan berbagai hal, pilihan pendidikan selanjutnya adalah Mondok sambil sekolah di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Tanbihul Ghofilin Bawang Banjarnegara, Jawa Tengah.

Silaturahim saat lebaran 1439H/ 2018 M saya manfaatkan untuk sowan dan memasrahkan anak pertama saya ini ke Pengasuh PP Tanbighul Ghofilin Banjarnegara. Ada statement salah satu Pengasuh Pondok Pesantren (KH Hakim An-Naishaburi, Lc) yang saya jadikan sebagai judul pada postingan kali ini, "Biarlah Allah yang Menyeleksi Santri/ Siswa ini". Pernyataan ini muncul saat saya bertanya, apa ada batasan penerimaan santri/ siswa pada tahun ajaran baru ini?, beliau menjawab tidak ada batasan dalam penerimaan santri/ siswa baru, kemudian disambung dengan kalimat tersebut, beliau menjelaskan bahwa kita tidak tahu santri/ siswa mana yang kelak akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat, kadang yang tidak begitu pintar, tapi ternyata kelak ilmunya bermanfaat, jadi seleksi untuk membatasi jumlah santri/ siswa baru tidak dilakukan, biarlah Allah yang akan menyeleksi santri/ siswa baru ini, kalau memang mendapatkan Ridlo Allah, InsyaAllah anak-anak ini akan betah dan mau belajar dengan baik, namun jika ternyata belum mendapatkan Ridlo Allah, biasanya akan mundur satu persatu.

Setelah sowan ke pengasuh Pondok Pesantren Tanbihul Ghofilin KH Mohammad Chamzah Hasan dan KH Hakim An-Naishaburi, Lc, saya lanjutkan ke sekretariat pondok untuk mendaftarkan anak, dan melengkapi administrasi sebagai santri baru, kemudian baru ke MTs Tanbihul Ghofilin menemui panitia PPDB, mendaftar sekaligus daftar ulang langsung untuk siswa baru MTs Tanbihul Ghofilin.

Sebagai orang tua, hanya bisa berusaha seraya berdoa, semoga betah, bisa mengaji dan belajar dengan maksimal, sehingga mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan berkah. Aamiin...

Banjarnegara, 22 Juni 2018.